Teruntuk Sahabat*

Teruntuk sahabat...
ada perjumpaan, tentu ada perpisahan. Dan diantaranya pasti ada proses. Di dalam proses itu sendiri terdapat banyak cerita. Susah, senang, air mata dan canda tawa menyelimuti hangatnya persahabatan. Terkadang keakuan diri kita bergerak tanpa memberi celah sedikitpun untuk sedikit berkompromi, tapi di saat yang sama kita belajar untuk saling memahami. 

Teruntuk sahabat…
Kebaikanmu adalah kebaikanku, keburukanmu juga keburukanku. Kebaikanmu, adalah saat di mana tanpa canggung engkau memberi contoh untuk memperbaiki keburukanku, bukan menutupinya. 

Teruntuk sahabat…
Kita adalah sebuah mahakarya. Kita saling memahami seperti ketiadaan aku dan kamu. Kita adalah gitar, bukan kayu dan senar. Dan hari-hari yang kita lalui bersama adalah alunan nada harmonis lagu yang universal. Tanpa engkau, apalah arti diriku?

Teruntuk sahabat… 
Pada akhirnya, kita memiliki jalan masing-masing. Ada awal, pasti ada akhir. Yakinlah ini bukan akhir dari cerita. Ini adalah lembaran awal, dari tebalnya buku sejarah kolosal yang akan kita gores dengan tinta emas dan akan selalu kita ingat sampai akhir nanti...

*dedicated to beloved friends and brothers, Taufik, Ariska, and Fuadi

Loyal fans of The Ataris will know this :)


Sonny: Alright, listen to me. You pull up right where she lives, right? Before you get outta the car, you lock both doors. Then, get outta the car, you walk over to her. You bring her over to the car. Dig out the key, put it in the lock and open the door for her. Then you let her get in. Then you close the door. Then you walk around the back of the car and look through the rear window. If she doesn't reach over and lift up that button so that you can get in: dump her.
Calogero 'C' Anello: Just like that?
Sonny: Listen to me, kid. If she doesn't reach over and lift up that button so that you can get in, that means she's a selfish broad and all you're seeing is the tip of the iceberg. You dump her and you dump her fast.

Editor|7 Gathering 8-9-10-11

Keluarga Besar Editor|7
Beberapa waktu yang lalu, saya mengikuti kegiatan yang sangat langka, yang bahkan jiwa paling sadar saya takkan percaya kalo acara ini benar2 ada: Gathering Editor! Tepat sekali, saya tak menyangka acara ini bisa berjalan lancar dan sukses mengingat kesibukan rekan-rekan editor. Sebuah pencapain yang layak diapresiasi dengan hati yang paling tulus. 

Di sini saya hanya akan bicara tentang proses dan tidak akan bicara panjang lebar tentang isi kegiatannya. Maafkan saya yang pemalas, tapi saya yakin temen2 yang datang mengalami sendiri dan karenanya tak perlu saya tulis ulang lagi.


Suasana kekeluargaan begitu terlihat di kegiatan ini
Yang ingin saya sampaikan adalah, apa yang saya rasakan selama acara berlangsung. Tak pernah sebelumnya saya sebahagia ini, melihat senyum canda dan gelak tawa yang begitu lepas dari rekan-rekan, sebuah perasaan yang tak ternilai. Lelah dan rasa kantuk lenyap dalam sekejap. Tak terasa, lebih dari 24 jam saya tidak tidur mengikuti acara demi acara. 






Saya, bertindak sebagai MC :D
Kekeluargaan yang teramat erat, membuat saya seperti berada di rumah berkumpul dengan keluarga besar.  Bernyanyi bersama atau sekedar ngobrol satu sama lain diselingi canda tawa, priceless!

Dan jika saya diajukan sebuah pertanyaan : "Kalo diadain lagi gimana?" dengan refleks saya akan jawab : "SETUJU, SESERING MUNGKIN, DAN DENGAN TEMPO YANG SESINGKAT-SINGKATNYA"

So, what's your answer?

Up-Up-Down-Down-Left-Right-B-A-Start

Adakah diantara kalian para pembaca setia blog saya *pedenya sejuta* tau band saya? *this is pure advertising* okay let's skip :D

Saya suka, senang menulis lagu. walaupun gak bagus2 amat. Dan anehnya, kebanyakan lagu yang saya tulis bukan tentang saya atau kejadian yang saya alami. It's about someone else's story. Saya bukan pendengar yang baik, tapi entah kenapa banyak tertimpa 'curhatan' dari teman2 saya. Dari cerita2 itu saya mencoba jadi orang lain, di situ saya mulai bercerita di lagu yang saya tulis. Bahkan secara eksplisit saya memberi judul lagu saya "This Is Not Me" I & 2.

Satu hal yang sangat sulit buat saya: menulis lagu dalam bahasa Indonesia. Kedengarannya sombong yak? Jujur, menulis lirik bahasa Indonesia itu luar biasa sulit. Dan karena keterbatasan bahasa Inggris saya, saya justru sok2an nulis lirik berbahasa Inggris. Alasannya sederhana, yang punya bahasa Inggris di sana gak akan protes jika ada kesalahan grammar dan segala tetek-bengeknya, toh kita juga gak akan nge-judge "eh bule, bahasa Indonesia lu belepotan tuh kayak abis lewat gang damai ujan2" gak akan kan? :D yang penting pesannya sampe. sampe mana aja terserah deh bwehehe...

Baiklah, sudah cukup ceritanya daripada tambah ngaco. Saya harus istirahat, besok harus gladi resik tari menari untuk acara kantor. Ciao!

Thiago Silva Is My Fav Player After Paolo Maldini

Barusan baca berita di football italia tentang Thiago Silva... Beritanya bagus, ada baiknya saya copy biar bisa dibaca kapan aja...
Thiago Silva has become a rock in the Milan defence and pledged to resist overseas offers. “I’d love to follow Paolo Maldini’s footsteps.”
The Brazilian already impressed in his first season at San Siro and has been a key figure in their Scudetto push.

“It’s true that I now play in a relaxed manner even without Alessandro Nesta by my side, as I have more confidence in my abilities than last season,” he told the Gazzetta dello Sport.

“Nesta is unique and often talks to me on the pitch. I still remember my first friendly against Varese, as he didn’t stop giving me advice and instructions for a moment.

“I even got annoyed that time and told him he was giving me a headache, but I’m used to it now!”

Thiago Silva has been repeatedly linked with a move to Real Madrid, but Milan and the defender are resisting the big money offers.

“I like the idea of becoming a symbol of the club. I’d be happy just winning half of what Maldini won in his career, so I’d love to follow his footsteps.

“I did start out as a midfielder, but now I only play there when the team needs me to. It’s fun going forward every now and then to have a shot on goal.”

The Brazil international hailed more of his Milan teammates and welcomed probable summer signing Paulo Henrique Ganso from Santos.

“Zlatan Ibrahimovic has brought a winning mentality to the side. Right from the first game he told us we always had to win everything, so if we do get the Scudetto it will be primarily down to him.

“I don’t think Alexandre Pato is missing anything to be considered a phenomenon, as he is the complete striker. He has even learned how to defend.

“I spoke to Ganso a couple of days ago and confirmed he should join us, but he knows perfectly well it’s the best choice. Ganso and Neymar are the best Brazilians around right now.

“Kaka is fast and explosive, whereas Ganso is better at keeping hold of the ball. He can become the new Zinedine Zidane.”

One Man Karaoke FAQ

Berikut ini adalah percakapan antara Qamu dan Aqu...

Q: Kalian Band Luar Ya?
A: Bukan, kami band lokal, asli made in Ciledug Tangerang 15152.

Q: Kapan Album Perdana Kalian Rilis?
A: Ini adalah pertanyaan yang membuat kami semangat untuk terus dan terus berusaha untuk menyelesaikan album kami. Terima kasih atas dukungannya *terharu* *peluuuuk*

Q: Minta Link Donlotan "This Is Not Me" Doong....
A: Ada, liat di wall facebook kami, atau googling aja "Abang Gelap Gulita vokalis One Man Karaoke yang pemalu namun rendah hati, minta linknya dooong,  One Man Karaoke This Is Not Me Mediafire" (Kalian cukup copy paste keywords yg digarisbawahi saja)

Q: Kalo Lagu This Is Not Me Yang Bukan Versi Demo Donlotnya Di Mana?
A: Bukannya kami gak cinta, tapi kami ingin kalian mendengarnya di album kami nanti. Kan keren tuh, kalian beli CDnya, trus pulang ke rumah, di kamar setel albumnya dengan volume sepuasnyah sambil baca² liriknya dan liatin foto abang Gelap.. (bae² puyeng)

Q: Minta Lirik This Is Not Me Dooong...
A: Oh tenang, ada di sini :)

Pertanyaan² lainnya akan segera diupdate, untuk sementara itu aja dulu ehehe...

Wanna ask us? Go Ahead, ask anything, email us at onemankaraoke@yahoo.com or simply write it at our facebook page

Tentang Sebuah Pekerjaan (Part II)

Terakhir saya memposting bagian I, itu Oktober 2008, hampir 3 tahun yang lalu, wow! Dan alhamdulillah saat ini saya masih bekerja di kantor yang sama. So, apakah telah terjadi perubahan? Apakah kegiatan saya di kantor masih sama? Atau berbeda? Sekarang sudah jadi satpam mungkin? Ah jangan berpikir terlalu jauh, kalo terlalu jauh nanti bingung pulangnya :))

Okay, predikat saya masih sama dari sebelumnya: Editor. Yang agak berbeda adalah kalo dulu editor cut-to-cut yang kesehariannya mengerjakan program² hard news, sekarang saya editor linear yang mengerjakan program² soft news/magazines.

Semenjak terjadi arus hilir mudik status kepegawaian (you know, people come and go for their own reason), saya ditugaskan ke bagian linear editing menggantikan posisi seorang kawan yg purnawirawan untuk mengerjakan program One Stop Football, Paradiso dan Asli Enak.

Agak sedikit kaget juga ketika tau saya dipindah. Perasaan cemas sudah pasti ada. Beralih dari non linear ke linear editing tidaklah mudah, saya harus mulai kembali mengumpulkan ingatan ngedit FCP yang berserakan entah di mana. Ya, sepanjang perjalanan saya, terkadang terselip jadwal mengedit di FCP, sekedar untuk mem-back up editor OSF yang sedang cuti. Kecemasan coba saya ubah menjadi sebuah tantangan. Masa² "There's always a first time for everything" telah lewat, saya harus bisa dan terbiasa dengan FCP.
Sekarang sudah hampir setahun (atau lebih ya? Jujur saya lupa kapan saya ditempatkan di FCP) saya mendiami Booth B*, alhamdulillah sekarang saya sudah terbiasa.

Tentu saja, sebagai penggemar sepakbola saya merasa berada di 'surga' ngedit OSF, bukan berarti pula saya tidak meminati program lain yang saya kerjakan, bagamanapun dedikasi dan totalitas bekerja adalah hal wajib buat saya. Saya anggap ngedit OSF adalah bonus hehe.. Saya bisa update hasil pertandingan, profil pemain, dan lain sebagainya. Tantangan mengedit OSF adalah saya harus bisa memberikan sentuhan² efek dan grafis dan selalu ada kepuasan tersendiri ketika hasil editan kita lebih baik dari waktu ke waktu. Apalagi jika user meminta lagu band saya, One Man Karaoke dipasang untuk jadi backsound :D

Asli Enak dan Paradiso pun memiliki tantangan masing², tapi masih bisa dibilang mirip, karena tentu saja keduanya merupakan program news. Saya ditantang untuk membuat editan yg berkesinambungan (continuity) supaya menjadi asli enak ditonton ehehe...

Mungkin suatu saat saya akan memposting hasil editan² saya di sini, tapi saya tidak bisa janji, kalo gk dikasih izin saya angkat tangan hehe... Untuk sementara, tonton terus One Stop Football, Paradiso dan Asli Enak yaaa :)


*booth b adalah ruang editing sebelahnya booth A dan E, depannya booth C, yang mengedit
program OSF, Paradiso dan Asli Enak

TIME KEEPER: DOES IT EVER EXIST IN MOVIE PRODUCTION MAKING?

Wow, lihat judulnya, pake bahasa Inggris! :)) keliatan keren gak? bwehehe... That's what I'm going to talk about in this post... Sudah lama sekali sebenernya saya ingin membahas hal yang satu ini, tp karena segala sesuatu hal jadi tertunda dan tertunda terus....

Okay, mari kita mulai. Beberapa waktu yang lalu, udah lama banget gw diminta untuk jadi asisten sutradara buat bikin videoklip. Jujur gw gk ada pengalaman sama sekali buat direct²an, tp gw pikir buat pengalaman kenapa nggak... Nah yg bikin gw terkejut ketika briefing tiba² (entah dari mana munculnya) hadir seseorang dengan predikat "TIME KEEPER", yg bertugas mengatur durasi waktu syuting...

Sebelum bicara lebih jauh, mari kita liat deskripsi Wikipedia tentang apa itu Time Keeper:
A timekeeper is an instrument or person that measures the passage of time; in the case of the latter, often with the assistance of a clock or stopwatch. In addition, the timekeeper records time, time taken, or time remaining during events such as sports matches.
 Semua deskripsi benar² sesuai, kecuali pada bagian akhir, "the timekeeper records time, time taken, or time remaining during events such as sports matches". Sport matches? are you kidding me? A time keeper in a movie production? Well hold your answer for the title of this post altough maybe now you may have the answer already....

Melangkah lebih lanjut ketika proses produksi. Btw, sebelumnya si time keeper ini memberikan estimasi waktu dari setiap scene yang akan diambil. Yang bikin gw salut adalah, time keeper sangat berdedikasi dalam pekerjaannya dan gak sungkan² untuk menegur, memarahi gw dan sang sutradara. Alhasil hasil syuting tidak maksimal karena jujur gw dihantui oleh si time keeper utk buru² menyelesaikan adegan. Dengan penuh tekanan, gw berusaha utk menyelesaikan scene demi scene.. Dengan teguran "seharusnya lo brief dulu adegannya biar gk makan waktu", gw mencoba gk terpengaruh untuk bekerja semampu gw, walaupun dalam hati ingin rasanya balik berkata: "kalo ada gladi resik sblm syuting, baru dah lu boleh ngomong gitu ke gw!" tp sekali lg saat itu gk pas rasanya gw melakukan hal itu, bisa² waktu suting malah abis buat berdebat :P

Dari semua hiruk pikuk proses syuting, bercampur dengan kekhawatiran sang produser takut proses syuting akan molor, syuting rehat sementara jam 12 siang utk istirahat... Dan ternyata oh ternyata, menurut si time keeper, sebenarnya masih ada waktu tersisa sampai jam 2 utk menyelesaikan scene terakhir sblm istirahat. Wakwaw! Hasrat udah ilang, harga diri ini sudah terlanjur diinjak2, saat itupun gw gk nafsu utk makan. Lebay yak? setidaknya gw jujur hehe...

Setelah makan siang lanjut syuting lagi, lanjutin scene yg katanya msh ada waktu sekitar 2 jam lagi... Kemudian scene berpindah lokasi... di sini menarik, syuting molor kurang lebih 1 jam karena masalah properti. Ke mana perginya si time keeper? Wallahualam.... Pun begitu sampai syuting selesai. Dan yang menarik, proses syuting selesai tepat waktu dan saya merasa kerja nyaman, kerja maksimal TANPA time keeper.


Well the conclusion is, based on the description from Wikipedia and from the story, TIME KEEPER IS NEVER EXIST IN MOVIE PRODUCTION MAKING. 

Movie making, directing, is about aesthetic, how could you make something beautiful with your hands tight in a rope?

"keberatan dengan tulisan ini, write something. Fight fire with fire. Lawan tulisan dengan tulisan"







Personal Appraisal

SAVE 60%-92% OffDi kantor saya, entah di kantor yg lain, ada kegiatan tahunan yang bernama Personal Appraisal (PA). Singkatnya, itu adalah penilaian diri sendiri terhadap kinerja di kantor. Elemen² yang mempengaruhi nilai PA ada banyak, terlalu banyak kalau saya sebutkan satu persatu di sini. Intinya (mungkin 'katanya' adalah kata yg lebih tepat untuk digunakan) PA itu berpengaruh terhadap kenaikan gaji dan bonus tahunan perusahaan.

Buat beberapa rekan, PA menjadi sesuatu yang amat krusial. Tidak sedikit yg kecewa karena nilai PA-nya kecil. Mereka berlomba² untuk mendapatkan nila PA yang besar. Kegiatan tahunan ini bagai pisau bermata dua. Di satu sisi bisa menimbulkan gesekan antarpegawai. Rasa iri, dengki sering kali timbul akibat merasa nilai PA-nya lebih kecil dibanding rekan²nya. Sekali lagi, hal ini tergantung penilaian orang tersebut.

Bagi saya pribadi, saya tidak terlalu ambil pusing dengan PA. Mau PA saya kecil atau besar, saya tidak peduli. Saya hanya fokus untuk bekerja memberikan yang terbaik, tidak setengah² tanpa harus menjilat atasan.  Dan yang terpenting, 'user' puas dengan hasil kerja kita.

Semua bukan tanpa alasan. It's simple. Dengan kita memberikan yang terbaik, ikhlas tanpa pamrih mengharapkan nilai PA yg besar, hasilnya akan datang dengan sendirinya. Jika nilai PA kita besar, itu adalah hasil dari kerja keras kita sendiri, pun sebaliknya. Pada akhirnya semua kembali ke diri kita sendiri. Mau nilai besar atau kecil? dan gak usah iri serta repot ngurusin orang lain! Wallahualam bisshawab